Penyakit yang diderita oleh anak Denada Tambunan rupanya bukan penyakit yang sembarangan. Denada mengungkapkan kepada salah satu program TV bahwa putrinya yang baru berusia 5 tahun ini harus mengidap penyakit leukimia.
"Dia didiagnosa dengan leukimia," ujar Denada sambil menitikkan air mata. Denada pun menceritakan sudah selama 1,5 bulan ini sang putri menjalani treatment di salah satu rumah sakit di Singapura. Leukimia salah satu jenis kanker darah mematikan yang bisa menyerang siapa pun, termasuk anak kecil usia 3-5 tahun.
Sekali pun kamu tidak memiliki garis keturunan penderita leukimia, bukan berarti terbebas dari penyakit ini. Dilansir dari Tribunnews.com dari Reader's Digest, leukimia adalah kanker darah dan sumsum tulang, keganasan yang menyebabkan produksi abnormal sel-sel darah tertentu.
Ketika sel-sel darah yang tidak sehat mengaliri sel-sel sehat, fungsi darah mulai terputus. Terlepas dari bagaimana mematikannya penyakit ini, namun jika kamu memiliki 7 gejala berikut ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Berikut adalah gejala halus dari leukimia yang umumnya diabaikan, menurut Readre's Digest:
1. Kelelahan dan sering merasa lemas
Kelelahan dan merasa lemas adalah gejala leukemia yang paling umum, menurut Mark Levis, MD, PhD, direktur program leukemia di Pusat Kanker Komprehensif Johns Hopkins Sidney Kimmel.
Tanda-tanda ini sering disebabkan oleh anemia (kekurangan sel darah merah), yang hanya menambah kelelahan fisik.
Namun gejala ini jangan pernah diabaikan.
Dalam kasus-kasus kronis dan akut, kamu mungkin mengalami kisaran mulai dari kelelahan ringan hingga kelemahan fisik yang ekstrem.
Tetapi dalam semua kasus, gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu.
2. Sesak napas
Ketika si penderita terlihat semakin lemah dan lelah, mereka juga dapat mengalami sesak napas.
“Mereka terengah-engah, mereka kehabisan nafas,” kata Dr. Levis.
"Berjalan melintasi ruangan mungkin sulit."
Sesak napas juga bisa menjadi gejala kanker paru-paru.
3. Memar yang tiba-tiba namun tak cepat menghilang
Memar yang terjadi tiba-tiba tanpa trauma fisik dapat menjadi salah satu gejala leukemia.
Hal tersebut dijelaskan Pamela Crilley, DO, ketua departemen onkologi medis di Pusat Perawatan Kanker Amerika dan kepala onkologi medis di Pusat Medis Regional Timur.
Memar yang tidak biasa adalah hasil dari jumlah trombosit atau pembekuan darah yang rendah, jelas Dr. Levis.
"Anda akan memar secara spontan, sepertinya tidak melakukan apa-apa," katanya.
"Ini bisa di mana saja, tetapi biasanya mereka berada di ekstremitas-kaki dan lengan."
4. Perdarahan yang tidak biasa
Dr. Crilley menjelaskan bahwa mimisan yang tidak biasa atau pendarahan di gusi, usus, paru-paru, atau kepala mungkin merupakan tanda kekurangan trombosit dan masalah pembekuan, yang dapat menunjukkan bentuk akut leukimia.
5. Petechiae (bintik-bintik merah kecil di bawah kulit yang disebabkan oleh perdarahan)
Dr. Crilley menjelaskan petechiae sebagai: “seperti seseorang melukis titik merah kecil dengan pulpen.”
Bintik-bintik itu, yang mungkin tidak kamu perhatikan karena ukurannya.
Bintink-bintik ini juga tidak menimbulkan rasa sakit, dan penempatannya terletak di ekstremitas bawah.
Namun ternyata bintik-bintik ini menunjukkan jumlah trombosit yang rendah dan merupakan salah satu dari gejala leukemia.
Menurut Dr. Levis, petechiae biasanya ditemukan di sekitar pergelangan kaki karena gravitasi menghasilkan akumulasi cairan tubuh di kaki bawah sepanjang hari.
6. Gusi membengkak dan membesar
Gusi membengkak yang juga dikenal sebagai hiperplasia gingiva, biasanya hanya ditemukan pada sebagian kecil pasien leukimia akut.
Namun gejala ini adalah salah satu gejala leukimia yang paling jelas.
"Jika Anda memiliki pasien dengan leukimia, Anda selalu melihat di mulut mereka untuk melihat apakah gingiva semakin membesar," kata Dr. Crilley.
7. Merasa kenyang atau kembung
Salah satu tanda jenis leukimia kronis dan akut adalah pembesaran limpa, yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Kamu mungkin memiliki apa yang disebut “kekenyangan awal,” menurut Dr. Crilley.
"Pasien makan sedikit makanan, mereka merasa cepat kenyang karena limpa mendorong ke atas perut," katanya.
Sumber: Tribunnews
"Dia didiagnosa dengan leukimia," ujar Denada sambil menitikkan air mata. Denada pun menceritakan sudah selama 1,5 bulan ini sang putri menjalani treatment di salah satu rumah sakit di Singapura. Leukimia salah satu jenis kanker darah mematikan yang bisa menyerang siapa pun, termasuk anak kecil usia 3-5 tahun.
Sekali pun kamu tidak memiliki garis keturunan penderita leukimia, bukan berarti terbebas dari penyakit ini. Dilansir dari Tribunnews.com dari Reader's Digest, leukimia adalah kanker darah dan sumsum tulang, keganasan yang menyebabkan produksi abnormal sel-sel darah tertentu.
Ketika sel-sel darah yang tidak sehat mengaliri sel-sel sehat, fungsi darah mulai terputus. Terlepas dari bagaimana mematikannya penyakit ini, namun jika kamu memiliki 7 gejala berikut ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Berikut adalah gejala halus dari leukimia yang umumnya diabaikan, menurut Readre's Digest:
1. Kelelahan dan sering merasa lemas
Kelelahan dan merasa lemas adalah gejala leukemia yang paling umum, menurut Mark Levis, MD, PhD, direktur program leukemia di Pusat Kanker Komprehensif Johns Hopkins Sidney Kimmel.
Tanda-tanda ini sering disebabkan oleh anemia (kekurangan sel darah merah), yang hanya menambah kelelahan fisik.
Namun gejala ini jangan pernah diabaikan.
Dalam kasus-kasus kronis dan akut, kamu mungkin mengalami kisaran mulai dari kelelahan ringan hingga kelemahan fisik yang ekstrem.
Tetapi dalam semua kasus, gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu.
2. Sesak napas
Ketika si penderita terlihat semakin lemah dan lelah, mereka juga dapat mengalami sesak napas.
“Mereka terengah-engah, mereka kehabisan nafas,” kata Dr. Levis.
"Berjalan melintasi ruangan mungkin sulit."
Sesak napas juga bisa menjadi gejala kanker paru-paru.
3. Memar yang tiba-tiba namun tak cepat menghilang
Memar yang terjadi tiba-tiba tanpa trauma fisik dapat menjadi salah satu gejala leukemia.
Hal tersebut dijelaskan Pamela Crilley, DO, ketua departemen onkologi medis di Pusat Perawatan Kanker Amerika dan kepala onkologi medis di Pusat Medis Regional Timur.
Memar yang tidak biasa adalah hasil dari jumlah trombosit atau pembekuan darah yang rendah, jelas Dr. Levis.
"Anda akan memar secara spontan, sepertinya tidak melakukan apa-apa," katanya.
"Ini bisa di mana saja, tetapi biasanya mereka berada di ekstremitas-kaki dan lengan."
4. Perdarahan yang tidak biasa
Dr. Crilley menjelaskan bahwa mimisan yang tidak biasa atau pendarahan di gusi, usus, paru-paru, atau kepala mungkin merupakan tanda kekurangan trombosit dan masalah pembekuan, yang dapat menunjukkan bentuk akut leukimia.
5. Petechiae (bintik-bintik merah kecil di bawah kulit yang disebabkan oleh perdarahan)
Dr. Crilley menjelaskan petechiae sebagai: “seperti seseorang melukis titik merah kecil dengan pulpen.”
Bintik-bintik itu, yang mungkin tidak kamu perhatikan karena ukurannya.
Bintink-bintik ini juga tidak menimbulkan rasa sakit, dan penempatannya terletak di ekstremitas bawah.
Namun ternyata bintik-bintik ini menunjukkan jumlah trombosit yang rendah dan merupakan salah satu dari gejala leukemia.
Menurut Dr. Levis, petechiae biasanya ditemukan di sekitar pergelangan kaki karena gravitasi menghasilkan akumulasi cairan tubuh di kaki bawah sepanjang hari.
6. Gusi membengkak dan membesar
Gusi membengkak yang juga dikenal sebagai hiperplasia gingiva, biasanya hanya ditemukan pada sebagian kecil pasien leukimia akut.
Namun gejala ini adalah salah satu gejala leukimia yang paling jelas.
"Jika Anda memiliki pasien dengan leukimia, Anda selalu melihat di mulut mereka untuk melihat apakah gingiva semakin membesar," kata Dr. Crilley.
7. Merasa kenyang atau kembung
Salah satu tanda jenis leukimia kronis dan akut adalah pembesaran limpa, yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Kamu mungkin memiliki apa yang disebut “kekenyangan awal,” menurut Dr. Crilley.
"Pasien makan sedikit makanan, mereka merasa cepat kenyang karena limpa mendorong ke atas perut," katanya.
Sumber: Tribunnews
Advertisement